KOMPAS.com - Bicara soal Android tentu
tak lepas dari Samsung. Perusahaan asal Korea Selatan ini berandil
besar dalam melejitkan Android menjadi sistem operasi mobile paling dominan di dunia.
Hal yang sama pun berlaku sebaliknya. Berkat Android, Samsung yang tadinya memiliki volume penjualan smartphone
sangat kecil menjadi raksasa dengan angka pengkapalan produk mencapai
50 juta unit per kuartal, menurut data kuartal kedua 2012 dari firma
riset pasar Asymco.
Angka tersebut lebih besar dari yang dibukukan oleh produsen perangkat mobile lainnya, termasuk saingan berat Samsung, Apple.
Awal tahun 2010 lalu, ponsel jenis smartphone hanya memberi kontribusi 3
persen pada total penjualan pondrl Samsung. Kuartal ketiga 2012 lalu,
angka tersebut berubah menjadi 54 persen.
Margin operasional Samsung pun naik dari 12 persen pada 2007 menjadi 21 persen saat ini, kedua terbesar setelah Apple.
Bahkan, pemasukan Samsung melebihi Google sendiri selaku pemilik sistem
operasi Android. Pemasukan perusahaan Korea itu dari bisnis mobile kini telah melebihi pemasukan Google dari semua kegiatan operasionalnya.
Kejayaan Samsung dimulai dari kemunculan seri smartphone Galaxy yang
pertama kali muncul pada 2010. Generasi ketiganya, Galaxy S III, terjual
sebanyak 20 juta unit dalam 100 hari sejak peluncuran. Angkanya
bertambah menjadi 30 juta unit dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan.
Apa yang terjadi pada Samsung menimbulkan beberapa pertanyaan baru:
Mengapa vendor Android lain tak sesukses Samsung? Kenapa Google dan
Motorola Mobile tidak meraup sukses yang sama dengan Samsung?
Yang tak kalah penting, apa yang akan terjadi jika Samsung menyerap
begitu banyak keuntungan dari industri mobile sehingga bisa membeli
Google dan mengendalikan arah platform mobile Android?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar