Krisis Eropa Diharapkan Tidak Berimbas ke Indonesia
Krisis ekonomi yang mengobrak-abrik negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) diharapkan tidak mengimbas ke Indonesia.”Meski Eropa hanya menyumbang 12,5 persen dan AS 13 persen terhadap product domestik bruto (PDB), saya harap krisis global tidak semakin memburuk,” ungkap Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat, usai rakor mengenai proyek infrastruktur di kantor Menko Perekonomian, Selasa (13/12).
Karena tahun depan, pihaknya menargetkan pertumbuhan industri 7,1 persen. Untuk mencapai pertumbuhan industri 7,1 persen, ia mengaku sangat mengandalkan industri manufaktur. Misalnya industri baja, makanan dan minuman serta otomotif.
”Kalau tidak ada gangguan dari krisis, saya kira (pertumbuhan industri) tahun depan bisa tercapai 7 persen hingga 7,1 persen,” ucapnya.
Sebaliknya jika ada gangguan negatif dari krisis, ia tidak menutup mata kemungkinan proyeksi pertumbuhan industri sebesar itu akan sedikit terkoreksi. Sekitar 6,5 persen hingga 6,6 persen. ”Itupun sangat tergantung apakah kita bisa tanggulangi dampak krisis tersebut,” ujarnya.
Sebab dengan ada krisis global ini, lanjutnya, ekspor Indonesia barangkali berkurang. Untuk mengantisipasi hal itu perlu dilakukan diversifikasi ekspor. ”Itu kerjaan kita,” kata Hidayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar